Kerinci - Meskipun Ujian Nasional (UN) bagi Siswa yang tersebar dari 288 Sekolah Dasar (SD) dan 54 Sekolah Menegah Pertama (SMP) di Kabupaten Kerinci sudah dilaksanakan sejak bulan April 2019 lalu, namun honor pengawas Silang di Kabupaten Kerinci ini baru dibayar bulan September 2019.
Parahnya, selain pembayaran terlambat, malah diduga honor pengawas silang tersebut dipotong hingga ratusan ribu rupiah.
Informasi yang dihimpun, untuk pengawas UN SMP setiap lokal teridri dua orang pengawas dan dana yang seharusnya diterima adalah Rp. 1.200.000,-, per lokal selama UN berlangsung, namun diterima oleh pengawas berkisar Rp. 800.000,- atau Rp. 900.000,- “ada yang dipotong Rp. 300.000,- atau Rp. 400.00,-, jadi setiap orang menerima Rp. 400.000,- hingga Rp. 450.000,-“ ungkap Syafri LSM Nuansa Kerinci kepada kerincitime.co.id.
Sementara untuk pengawas UN SD setiap orang seharusnya menerima Rp. 350.000,- namun yang diterima Rp. 200.000,- hingga Rp. 250.000,-, potongan tersebut dikabarakan adalah untuk pajak. “yang diterime guru hanya Rp. 200.000,- hingga Rp.250.000,- setelah potong pajak, kok pajaknya banyak sekali” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Bidang Dikdas Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci Hakimi saat dikonfirmasi membantah adanya potongan dana honor pengawas silang tersebut, menurutnya pemotongan dana tersebut hanya pajak, tidak ada potongan yang lain, “tidak ada potongan, tapi pihak sekolah atau guru kadang ada yang memberikan ucapan terima kasih, itu sah-sah saja, kemudian beda golongan beda pula potongan pajaknya” ungkapnya.
Namun ketika ditanya soal jumlah pengawas silang dan jumlah dana yang harus diterima setiap orang pengawasa Hakimi mengaku tidak tahu angka pasti, ia berjanji akan menjelaskan lebih rinci senin 30/09/2019.
“jumlah berapa pengawas silang, jumlah setiap pengawas SD dan SMP menerima honor saya tidak ingat pasti, nanti saya cek dulu, termasuk jumlah potongan pajaknya, nanti saya kasih tahu” ungkapnya. (irw)
Sumber : Kerincitime.co.id