BERITA MERANGIN - Aksi pembakaran pos gugus tugas covid-19 dan pengrusakan kantor Desa Air Batu, Kecamatan Renah Pemberap, Merangin merupakan puncak kemarahan warga. Sebelum melakukan aksi anarkis tersebut, ternyata warga sudah dua malam melakukan protes soal pembagian Bantuan Tunai Langsung (BLT).
Emosi warga tidak tahan lagi karena tidak ada penjelasan dari Pemerintah Desa (Pemdes) setempat.
Seorang warga warga Air Baru yang minta namanya tidak disebut, mengatakan warga tersulut emosi lantaran pemerintah desa tidak transparan dalam membagikan BLT tersebut.
“Kabarnya gara-gara BLT dinilai warga tidak tepat sasaran dan pemerintah desa tidak transparan,” ungkapnya.
Sebenarnya, kata dia, sudah dua malam warga protes terkait BLT tersebut. Sebelumnya warga mendatangi rumah Kades. Dan Selasa malamn rencananya mau dibahas dalam rapat di Kantor Desa. Namun tidak satupun perwakilan pemerintah desa yang datang.
“Merasa dicuekin, warga pun kesal. Karena tidak ada Pemdes yang hadir dan menjelaskan persoalan BLT. Pasahal sudah dua malam warga menanyakan terkait BLT. Tapi tidak ada sama sekali jawaban dari Pemerintah Desa,” jelasnya.
BLT sudah disalurkan Pemdes banyak bermasalah. Seharusnya banyak warga yang layak dapat bantuan, fakta di lapangan tidak terdata atau justru tidak dapat bantuan.
“Anehnya malahan yang dapat bantuan adalag warga yang dianggap cukup mampu, "pungkasnya.
Sumber : Jambione.com